CMS modules by everest poker.
 

INSTALASI REHABILITASI MEDIK RS IMANUEL

Rehabilitasi Medik adalah instalasi fungsional RS Imanuel yang melayani klien yang mengalami keterbatasan gerak fungsional, keterbatasan kognitif, memori, bicara serta gangguan perkembangan dan mental.
 
Instalasi ini dilayani oleh :
  1. dr. Ida Yudiati Nikodemus, Sp.KFR
  2. Fisioterapis
  3. Okupasi terapis
  4. Terapis Wicara
  5. Orthotic Prostetic
Pelayanan dan Fasilitas Instalasi Rehabilitasi Medik dan Kinik tumbuh kembang RS Imanuel antara lain :
  1. Penegakan diagnosis, intervensi dan penilaian terapi Rehabilitasi Medik
  2.  
  3. Fisioterapi anak dan dewasa dengan atau tanpa alat
  4. Fisioterapi anak melayani anak usia 0 – 12 tahun yang mengalami gangguan atau keterbatasan secara fisik
    Fisioterapi dewasa melayani klien usia diatas 12 tahun sampai lansia yang mengalami keterbatasan gerak fungsional dan keluhan nyeri
    Fisioterapi dengan alat :
    1. Diatermi
    2. Diatermi adalah terapi yang menggunakan suhu panas dari alat sebagai media terapi. Penghangatan dari mesin diatermi bermanfaat untuk mengurangi nyeri,meningkatkan rentang gerak dan merelaksasi otot. Penyakit yang dapat diterapi dengan diatermi antara lain penyakit gangguan neuromusculoskeletal,invertilitas.
    3. Ultrasound
    4. Ultrasound adalah terapi yang menggunakan gelombang suara (ultrasound) sehingga menghasilkan energi mekanik. Tujuan dan manfaat terapi ini mempercepat proses pemulihan dengan membantu dalam regenerasi sel sehingga proses pemulihan dapat lebih cepat
    5. Interferensial ( ES / TENS )
    6. Terapi dengan gelombang interferensial yang menghasilkan getaran memiliki kelebihan dari Diatermi yaitu adanya manfaat terapi untuk neuromusculoskeletal, nyeri haid dan stimulasi saraf yang terganggu.
    7. Terapi magnet
    8. Terapi magnet mampu mempercepat dalam pengurangan pembengkakan, spasme dan memperlancar sirkulasi darah.
    9. Gymnasiun
    10. Penderita yang memerlukan terapi fisik dapat melakukan latihan fisik, senam ataupun perbaikan postur dengan menggunakan alat-alat non listrik seperti paralel bar, bola, sepeda statik, matras dll.
    11. Chest FT
    12. Tindakan ini mencakup
      1. IRR (Infra Red Rays)
      2. Dengan sinar infra merah,dapat mengencerkan dahak sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.
      3. Nebulizer
      4. Mesin nebulizer menghasilkan uap yang dapat dihirup oleh penderita. Uap mengandung butiran-butiran air dan obat mampu diserap tubuh untuk mengatasi penyumbatan jalan nafas akibat lendir maupun penyempitan jalan nafas karena alergi.
      5. Fibrasi & manual clapping
      6. Terapi dengan digetar dan ditepuk secara manual digunakan untuk membantu mengeluarkan dahak pada pasien yang menjalani bedrest.
      7. Latihan nafas
      8. Latihan yang diberikan untuk meningkatkan sirkulasi pernapasan bagi pasien yang mengalami sesak akibat penyempitan jalan nafas.
    13. Kompresi odema
    14. terapi dengan alat untuk mengurangi bengkak / odema pada anggota gerak tubuh (ekstremitas) dengan cara memberi tekanan pada daerah yg bengkak .
    15. Continuous PAssive Movement (CPM)
    16. terapi dengan alat untuk meningkatkan lingkup gerak sendi (LGS) pada lutut.
    17. Parafin bath
    18. terapi dengan menggunakan lilin cair hangat untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan rentang gerak sendi-sendi kecil seperti sendi jari tangan dan kaki. Terapi ini perlu ditindak lanjuti dengan latihan/excercise paska terapi.
     
  5. Okupasi Terapi
  6. Pelayanan yang mencakup okupasi terapi adalah :
    1. Terapi Aktivitas
    2. Terapi dengan memberikan suatu aktivitas fungsional seperti makan, menulis, toileting, berjalan, olahraga dan aktivitas sehari-hari lainnya. Dengan terapi ini maka seseorang akan mampu melakukan aktivitas fungsionalnya setelah mengalami gangguan seperti Stroke, nyeri pinggang, patah tulang tangan/kaki, gangguan jiwa/mental, anak dengan gangguan belajar, gangguan perilaku, autis, keterlambatan perkembangan dll.
    3. Sensori Integrasi
    4. Adalah terapi yang membantu proses mengenal, mengubah, membedakan sensasi dari sensori menjadi perilaku adaptif yang bertujuan. Terapi ini meningkatkan kemapuan anak dalam koordinasi gerak tubuh, kemampuan motorik kasar dan halus dan kemampuan untuk mempertahankan atensi dan konsentrasi.
    5. Terapi Snowzelen
    6. Merupakan teknik relaksasi bagi anak hyper dan hypo sensitifitas pada aspek visualisai, audiotori, serta rangsang raba bagi anak dengan kesulitan pemusatan perhatian.
    7. Remedial terapi
    8. Terapi ini untuk melatih kemampuan akademi di sekolah khusus nya pada anak – anak yang memiliki gangguan belajar seperti gangguan baca( Dislexia ),gangguan menulis(Disgrafia ), gangguan berhitung ( Diskalkulia).
    9. Terapi perilaku
    10. Terapi ini diberikan kepada anak yang memiliki perilaku yang kurang baik seperti tantrum, atau anak yang sering memukul dan sebagainya.
     
  7. Terapi Wicara
  8. Pelayanan yang mencakup terapi wicara adalah : pelayanan kesehatan yang berfokus untuk mengatasi gangguan bahasa, bicara, irama kelancaran, suara dan menelan, baik pada anak maupun dewasa, dengan menggunakan peralatan untuk meningkatkan kemampuan bahasa (flas card, papan konsep, puzzle, dll) seta menggunakan peralatan untuk pergerakan oral motor (Chewy tube, Ark, Talktools, dsb) yang berguna bagi peningkatan kemampuan makan menelan dan bicara.
    Pelayanan yang mencakup terapi wicara adalah :
    1. Gangguan Bahasa
    2. Merupakan salah satu kelainan perilaku komunikasi dimana penderita mengalami kesulitan (kehilangan kemampuan)dalam/ pada proses simbolisasi (coding), yang menyebabkan seseorang tidak mampi mengintepretasikan simbol yang diterima dan sebaliknya tidak mampu memformuladikan konsep atau pengertianya menjadi simbol yang dapat dimengerti orang lain.
    3. Gangguan bicara
    4. Merupakan salah satu jenis kelainan komunikasi yang ditandai dengan adanya kesalahan dalam proses produksi bunyi bicara,  kesalahan produksi bunyi bicara menyebabkan kesalahan artikulasi fonen ,baik dalam segi penempatan (TA) atau cara pengucapan (CA), sehingga menyebabkan substitusi, omisi, adisi, atau distorsi
    5. Gangguan Suara
    6. Gangguan proses produksi suara (fonasi) ini biasanya terjadi akibat adanya sebab-sebab organik maupun fungsional yang mempengaruhi fungsi laring pada waktu fonasi. Gangguan dalam proses produksi suara ini dapat ditandai dengan adanya gangguan pada aspek-aspek suara, meliputi loudness, pitch, dan quality.
    7. Gangguan Irama / Kelancaran
    8. Salah satu jenis gangguan perilaku komunikasi ditandai dengan adanya pengulangan (repetition) bunyi atau suku kata dan perpanjangan (prolongation) serta blocking pada saat berbicara. pada umumnya terjadi sehubungan dengan adanya ganggguan psikososial atau karena sebab-sebab lain yang mengganggu/mempengaruhi fungsi neuromotor organ bicara.
    9. e.Gangguan Menelan (disfagia)
    10. Disfagia ini merupakan kesulitan menelan yang terbagi menjadi 3 (tiga) fase yaitu fase oral, phase pharyngeal dan fase eshopageal yang disebabkan kondisi patologis, psikogenik dan neurologis.
 
Jadwal Pelayanan instalasi Rehabilitasi Medik:
Jadwal Praktek docter:
Pagi : 10.00-12.00 (Senin - Sabtu)
Sore: 16.00-17.00 (Senin dan Rabu

Fisioterapi:
Senin - Sabtu: 08.00-13.00
Senin - Kamis: 14.00-17.00

Okupasi Terapi, Terapi Perilaku, Terapi Wicara, Orthotik Prostetik:
Senin - Sabtu: 08.00 - 13.00
 
INFO lebih lanjut tentang instalasi Rehabilitasi Medik
Telpon / SMS / WA
Hub : 08117900511
Jam aktif : Jam 07.30-14.00 ( Senin - Sabtu)
 

Fasilitas

  • Area Parkir yang luas
  • Food Court
  • Galeri ATM
  • Bakery
  • Ruang Tunggu Keluarga Pasien
  • Taman yang asri
  • Mini market

Hubungi Kami

RS Imanuel Way Halim

Jl. Soekarno Hatta No.1
Bandar Lampung
 
Telp : 0721-704900
Fax : 0721-704807
 

SMS dan Whatsapp center:

  • 081379550011
 
Email:
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Friday the 29th. Mengasihi dan Melayani
Copyright 2012

©