Gangguan mental/jiwa memang kerap dianggap kondisi yang buruk, bahkan kebanyakan masyarakat menganggapnya “gila” walaupun sebenarnya gangguan mental/jiwa tidak selalu sama dengan “gila”. Hal ini tentu saja tidak diinginkan terjadi pada diri kita ataupun pada orang-orang terdekat kita. Keadaan seperti sedih yang mendalam, cemas akan sesuatu hal, sulit tidur, tidak berselera makan, enggan bertemu orang lain, ingin sendirian saja, bisa jadi merupakan sinyal gangguan mental/jiwa.

 

Untuk menilai apakah seseorang sehat mental, seseorang dapat mengikuti skrining yang disebut TKMI. Tes Kesehatan Mental Indonesia (TKMI) adalah suatu alat ukur pemeriksaan kesehatan mental yang dikembangkan dari MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory)-yaitu salah satu alat ukur kepribadian yang paling sering digunakan dalam bidang kesehatan mental. Pada awalnya TKMI digunakan dalam lingkup klinis psikiatri, tetapi penggunaannya telah semakin meluas mencakup pelayanan kesehatan rumah sakit umum, kesehatan militer, bidang pendidikan (seleksi mahasiswa kedokteran/dokter spesialis), bidang ketenagakerjaan (seleksi SDM) dan pemeriksaan calon legislatif.

 

TKMI dapat diterima secara luas karena keunggulan-keunggulannya dibanding banyak alat ukur psikologis / kepribadian lain sebagai berikut :

Setelah klien mengerjakan tes secara tertulis, dokter akan melakukan wawancara. Secara sederhana hasil akhir TKMI adalah suatu pernyataan: ‘sehat mental’, ‘kurang sehat mental’, atau ‘tidak sehat mental’. Tetapi secara detil banyak aspek mental yang bisa didapatkan dari hasil pemeriksaannya. TKMI dapat digunakan sebagai skrining keadaan mental individu sehingga merupakan suatu alat prevensi, juga berfungsi sebagai alat penunjang diagnostik. Misalnya dalam pemeriksaan klinis psikiatri untuk pasien kejiwaan, hasil TKMI dapat menunjukkan gejala-gejala kejiwaan yang dialami pasien. Akan tampak juga kemungkinan sumber penyebab stres (sakitnya) dan kelemahan-kelemahan (patologi) dalam kepribadian.

 

Aplikasinya dalam bidang ketenagakerjaan dan pendidikan adalah penggunaan untuk seleksi sumber daya manusia. TKMI dapat menunjukkan cocok tidaknya seseorang bekerja di suatu bidang/ bagian tertentu karena dapat menunjukkan kapasitas mental, aspek-aspek dalam kinerja seperti daya pikir, kepemimpinan, kepercayaan diri, daya tahan terhadap stres, tanggung jawab sosial, hubungan interpersonal, tingkat adaptabilitas dan fleksibilitas, kemampuan untuk berkembang, sampai tingkat kejujuran seseorang.

 

Adapun syarat-syarat untuk mengerjakan TKMI-dewasa adalah :

• Usia di atas 18 tahun
• Pendidikan minimal sekolah dasar (atau bisa baca tulis)
• Tempat pengerjaan tes kondusif (tidak ribut atau bebas dari hal-hal yang mengganggu konsentrasi)

Pemeriksaan TKMI secara individual dapat diperoleh di klinik jiwa RS Imanuel. Tetapi untuk penyelenggaraan tes secara bersama (banyak orang sekaligus) dapat dilakukan di instansi yang membutuhkan. Hasil tes akan disimpulkan oleh psikiater (dokter spesialis kejiwaan) setelah wawancara terhadap pasien / klien.

 

Dengan penjelasan tersebut di atas tentunya jelas bahwa TKMI tidak hanya digunakan dalam pemeriksaan pasien gangguan jiwa tetapi sangat dapat digunakan oleh semua orang yang ingin mengetahui tentang profil kesehatan mentalnya.