CMS modules by everest poker.

Nutrisi Makro yang Tepat Bagi Penderita Diabetes Melitus

Created on Monday, 12 September 2022
dokter giziData International Diabetes Federation (IDF) tahun 2021 menyebutkan bahwa Indonesia menempati urutan kelima dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Jumlah kasus diabetes di Indonesia meningkat dua kali lipat hanya dalam kurun waktu 2 tahun sejak tahun 2019. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 578 juta kasus di tahun 2030. Sejak tahun 2014, diabetes merupakan penyebab kematian ketiga tertinggi di seluruh dunia setelah stroke dan penyakit jantung koroner. Diabetes tidak hanya menjadi penyebab kematian prematur di seluruh dunia. Penyakit ini juga menimbulkan beragam komplikasi seperti kebutaan, penyakit jantung, gagal ginjal, dan luka/ ulkus diabetes.

 

Diabetes adalah penyakit menahun (kronis) berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah melebihi batas normal. Penyebab kenaikan gula darah ialah kerusakan sel beta pankreas sehingga insulin tidak dihasilkan sama sekali atau penurunan produksi insulin oleh sel beta pankreas. Penegakan diagnosis diabetes dilakukan dengan pengukuran kadar gula darah menggunakan bahan darah vena. Kriteria diagnosis diabetes dapat dilihat pada Gambar 1.

 

Gambar 1. Kriteria Glukosa Darah Normal, Prediabetes, dan Diabetes

kriteria glucosa

Pencegahan dan pengendalian diabetes dilakukan agar individu yang sehat tetap sehat, yang memiliki faktor risiko dapat mengendalikan faktor risiko agar tidak menderita diabetes, dan orang yang sudah menderita diabetes dapat mengendalikan penyakitnya agar tidak terjadi komplikasi atau kematian dini. Salah satu upaya pencegahan dan pengendalian diabetes dilakukan dengan menjaga pola makan, aktivitas hidup, dan gaya hidup yang sehat. Pengaturan pola makan menyesuaikan dengan kebutuhan kalori penyandang diabetes serta memerhatikan 3J (jenis, jumlah, dan jadwal makan). Tujuannya agar penyandang diabetes memiliki berat badan yang ideal dan kadar gula darah dapat terkontrol dengan baik. Nutrien yang harus dipenuhi dari makanan sehari-hari ialah makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak) serta mikronutrien (vitamin dan mineral).

KARBOHIDRAT
Tujuan utama tatalaksana diabetes ialah mencapai kadar gula darah yang normal saat puasa maupun setelah makan. Jumlah dan jenis karbohidrat yang dikonsumsi sangat memengaruhi respon glikemik tubuh. Jumlah karbohidrat yang dapat diberikan pada penyandang diabetes ialah 45–50% dari kebutuhan kalori total. Disarankan untuk mengonsumsi jenis karbohidrat kompleks yang kaya serat, contohnya beras merah, sayur, buah, gandum utuh, oat, granola, quinoa, dan kacang-kacangan. Anjuran konsumsi serat sebanyak 20–35 g per hari yang berasal dari sayur-sayuran, buah-buahan, dan gandum. Untuk memenuhi kebutuhan serat, penyandang diabetes dapat mengonsumsi sayur 3-4 porsi per hari dan buah dengan porsi yang sama. Jenis buah yang harus dibatasi ialah buah yang memiliki indeks glikemik tinggi yaitu semangka, mangga manis, serta buah yang terlalu matang. Penyandang diabetes juga perlu menghindari makanan mengandung karbohidrat sederhana yaitu gula, tepung-tepungan, pemanis buatan, makanan cepat saji, dan minuman kemasan. Kementrian Kesehatan menganjurkan pembatasan konsumsi gula yaitu 50 gram per hari atau setara dengan 4 sendok makan. Selain itu, jadwal makan juga perlu diatur terutama bagi penyandang diabetes yang mengonsumsi obat anti hiperglikemia atau insulin agar kadar gula darah tetap stabil dan menghindari hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah). Untuk cemilan, penyandang diabetes dapat memilih cemilan yang lebih sehat berupa biskuit atau roti gandum, buah, agar-agar tanpa gula, atau jus buah tanpa gula.

 

PROTEIN
Penyandang diabetes dengan fungsi ginjal normal dapat mengonsumsi makanan tinggi protein sekitar 15–20% dari energi total atau 1–1,5 g/kg berat badan. Konsumsi protein dapat membantu memperbaiki kadar gula darah dan menjaga berat badan ideal. Sumber makanan mengandung protein terdiri dari protein hewani dan nabati. Contoh sumber protein hewani yang aman dikonsumsi oleh penyandang diabetes ialah ayam tanpa kulit, ikan, daging merah tanpa lemak, dan telur. Sumber protein nabati antara lain tempe, tahu, kacang-kacangan (kacang hijau, kacang jogo, kacang merah, kacang polong, almond, hazelnut), dan biji-bijian. Selain jumlah dan jenis, metode pengolahan makanan sumber protein juga harus diperhatikan. Sebaiknya menghindari pengolahan makanan dengan digoreng menggunakan minyak banyak. Cara pengolahan makanan yang dianjurkan ialah tim, kukus, tumis, rebus, atau panggang tanpa menggunakan arang.

 

LEMAK
Anjuran asupan lemak bagi penderita diabetes ialah 20–30% dari total kalori. Lemak yang dikonsumsi sehari-hari dapat berupa lemak jenuh (saturated fatty acid, SAFA) kurang dari 7%, lemak tidak jenuh rantai tunggal (monounsaturated fatty acid, MUFA) 12–20%, lemak tidak jenuh rantai ganda (polyunsaturated fatty acid, PUFA) hingga 10%, kolesterol kurang dari 200 mg per hari, dan lemak trans. Konsumsi SAFA, kolesterol, dan lemak trans perlu dibatasi karena jenis lemak tersebut berisiko meningkatkan berat badan, kadar lemak tubuh, serta risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Sebaliknya, konsumsi MUFA dan PUFA perlu ditingkatkan karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya ialah memperbaiki resistensi insulin dan kadar gula darah. Selain itu, perlu ditingkatkan konsumsi asam lemak omega-3 yang berasal dari kacang-kacangan, biji-bijian, serta ikan berlemak yang tinggi kandungan EPA DHA (bandeng, salmon, tuna, makarel, sarden). Konsumsi ikan yang mengandung omega-3 minimal 2 porsi per minggu dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Anjuran dari Kementrian Kesehatan yang mudah diikuti ialah membatasi konsumsi lemak/ minyak paling banyak 5 sendok makan per hari. Jenis lemak dalam bahan makanan terdapat pada Tabel 1.

 

Tabel 1. Jenis Lemak dalam Bahan Makanan

BATASI KONSUMSI:  
Saturated (SAFA) Keju, butter, daging berlemak, kulit ayam, santan, susu full cream, minyak kelapa sawit (minyak goreng)
Lemak Trans Margarine, makanan cepat saji, makanan kemasan, olahan makanan dengan deep-fried
PERBANYAK KONSUMSI  
Monounsaturated (MUFA) Minyak zaitun, alpukat, minyak canola, kacang-kacangan (almond, hazelnut), dan biji-bijian (biji wijen, biji labu kuning/ pumpkin)
Polyunsaturated (PUFA) Kacang-kacangan, jagung, flax seed, kacang kedelai
Omega-3 Kacang kedelai, chia seed, flax seed, kacang walnut, fatty fish (bandeng, salmon, tuna, sarden, makarel, lemuru)

Selain pengaturan jenis dan jumlah konsumsi nutrien makro, penyandang diabetes juga perlu membatasi konsumsi garam paling banyak 5 g per hari atau setara dengan 1 sendok teh. Pembatasan konsumsi garam pada penyandang diabetes dapat membantu memperbaiki kadar gula darah, menurunkan hipertensi (tekanan darah tinggi), menurunkan peradangan dalam tubuh, serta menurunkan kadar kolesterol dan lemak dalam tubuh.

Sumber:

  1. Ley H, Hamdy O, Mohan P, et al. Prevention and Management of Type 2 Diabetes: Dietary Components and Nutritional Strategies. Lancet. 2016; 383: 1999-2007.
  2. Gray A, Threlkeld J, et al. Nutritional Recommendations for Individuals with Diabetes. 2019.
  3. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Tetap Produktif, Cegah, dan Atasi Diabetes Melitus.

Fasilitas

  • Area Parkir yang luas
  • Food Court
  • Galeri ATM
  • Bakery
  • Ruang Tunggu Keluarga Pasien
  • Taman yang asri
  • Mini market

Hubungi Kami

RS Imanuel Way Halim

Jl. Soekarno Hatta No.1
Bandar Lampung
 
Telp : 0721-704900
Fax : 0721-704807
 

SMS dan Whatsapp center:

  • 081379550011
 
Email:
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Wednesday the 17th. Mengasihi dan Melayani
Copyright 2012

©