Rumah Sakit Imanuel Way Halim telah merayaan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April 2025. Dalam rangka memperingati jasa dan perjuangan Raden Ajeng Kartini, seluruh karyawan rumah sakit diajak untuk mengenakan pakaian tradisional selama bertugas pada hari tersebut.

 

Perayaan Hari Kartini di RS Imanuel Way Halim bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme serta mengingat kembali perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita di Indonesia. Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh karyawan dapat memaknai nilai-nilai perjuangan Kartini dan menerapkannya dalam pelayanan sehari-hari. "Kami ingin mengenang jasa Kartini dengan cara yang bermakna. Dengan mengenakan pakaian tradisional, kita tidak hanya melestarikan budaya Indonesia, tetapi juga menghormati semangat emansipasi yang diperjuangkan oleh Kartini," tutur pihak manajemen RS Imanuel Way Halim.

 

Untuk memastikan kenyamanan dalam bekerja, seluruh karyawan dihimbau untuk memilih pakaian tradisional yang nyaman dan tidak menghambat aktivitas selama bekerja di lingkungan rumah sakit. Kebaya tradisional menjadi pilihan utama yang dianjurkan dalam perayaan ini. Meski mengenakan pakaian tradisional, pelayanan kepada pasien tetap menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, para karyawan diharapkan tetap dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan profesional

 

Kabar perayaan Hari Kartini ini disambut dengan antusias oleh seluruh karyawan RS Imanuel Way Halim. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh para karyawan untuk menyambut perayaan tersebut, termasuk mempersiapkan pakaian tradisional yang akan dikenakan. "Kami sangat bersemangat untuk ikut merayakan Hari Kartini dengan mengenakan kebaya tradisional. Ini adalah momen yang tepat untuk mengingat perjuangan Kartini sambil tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ungkap salah satu karyawan.

Perayaan Hari Kartini di RS Imanuel Way Halim diharapkan dapat menjadi tradisi tahunan yang menginspirasi seluruh karyawan untuk terus berjuang memberikan yang terbaik bagi masyarakat, sebagaimana semangat Kartini yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan kesetaraan dan pendidikan bagi perempuan Indonesia.
(Punk)