CMS modules by everest poker.

BAGAIMANA CARA MEMBENTUK KARAKTER ANAK ?

Created on Friday, 31 October 2014

dewi andoko optKarakter, sebuah kata yang sering diperbincangkan dalam dunia pendidikan saat ini. Bahkan kabarnya dalam era pemerintahan presiden Joko Widodo, menteri pendidikan nasional akan menjadikan pendidikan karakter sebagai salah satu mata pelajaran yang akan diajarkan di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

 
Bukan hanya dalam dunia pendidikan, dunia bisnis, keagamaan bahkan dunia politikpun menyatakan pentingnya karakter. Tanpa karakter yang baik, seseorang tidak mungkin sukses dan bahagia dalam hidupnya. Bila karakter itu sedemikian penting dan menentukan masa depan setiap orang, maka seharusnyalah kita terus berusaha untuk membentuk karakter anak-anak kita.
 
Kita semua pasti setuju dengan gagasan ini, namun pertanyaannya adalah “Bagaimana caranya ?”. Pastilah sangat sulit untuk membentuk karakter seseorang !.
 
 
Prof. Thomas Lickona, seorang pakar dalam bidang psikologi perkembangan, khususnya perkembangan moral, memberi resep yang sederhana untuk dapat kita lakukan. Beliau mengatakan bahwa proses pembentukan karakter itu berlangsung seumur hidup, mulai sejak masa kanak-kanak sampai kita meninggal dunia. Setiap momen dalam kehidupan kita, setiap pengalaman yang kita alami, setiap interaksi yang terjadi dengan sesama, semuanya itu akan berpengaruh dalam membentuk karakter. Untuk membentuk karakter seorang anak kita harus melakukannya terus menerus melalui pengulangan demi pengulangan setiap hari, setiap saat, sampai karakter itu terbentuk. Contohnya, ketika kita ingin membentuk karakter kejujuran, maka yang harus kita lakukan adalah mengajarkan dan membimbing anak untuk selalu berkata jujur, selalu berperilaku dan memiliki sikap jujur. Hal ini harus dilakukan terus menerus setiap hari , setiap saat dalam berbagai situasi dan kesempatan, baik itu di rumah, di sekolah, dan dimanapun mereka berada sampai pada akhirnya ia dapat bersikap jujur tanpa perlu disuruh atau diingatkan maka dapat dikatakan bahwa karakter kejujuran sudah terbentuk di dalam diri anak. Kejujuran sudah menjadi habit/ kebiasaan yang otomatis akan dilakukannya dimanapun dan kapanpun. Secara alamiah karakter kejujuran telah melekat di dalam kepribadiannya dan bahkan menjadi sangat sulit baginya untuk melakukan hal yang kebalikannya. Ketika ia terpaksa bersikap tidak jujur maka hati nuraninya menjadi tidak nyaman. Dengan kata lain, upaya penanaman nilai yang terus menerus tanpa henti-henti, pelan-pelan akan berhasil tertanam makin lama makin dalam membentuk kebiasaan dan menjadi karakter.
 
Jadi karakter itu terbentuk melalui interaksi yang dialami anak setiap hari, dimana nilai-nilai karakter itu terus menerus ditanamkan dalam interaksi tersebut. Dengan kata lain, karakter bukan terjadi karena sifat dasar seseorang yang dibawa sejak lahir, tetapi karakter itu dibentuk oleh lingkungan. Dan lingkungan yang paling utama dan paling dekat dengan anak adalah lingkungan keluarga. Orang tualah yang paling dapat membentuk karakter anak-anaknya. Selain tentunya guru-guru di sekolah, tetangga dan juga lingkungan sekitar.
 
Pakar lainnya yaitu Dr. Charles Schaefer mengatakan bahwa seorang anak belajar dengan cara meniru orang-orang yang ada di sekitarnya. Jadi ketika kita ingin membentuk karakter yang baik bagi anak kita maka kita harus memastikan bahwa anak berada dalam lingkungan yang memberi pengaruh positif. Dan tentunya kita sebagai orangtua harus menjadi teladan karakter, baik dalam perilaku maupun perkataan kita sehingga anak akan menirukan nilai-nilai yang positif yang akhirnya menjadi karakternya.
 
Eleanor Roosevelt mengatakan , “ Everyone’s character is a work in progress ”. Oleh karenanya marilah kita terus melakukannya dengan rajin, tekun dan penuh kesabaran. Janganlah kita jemu untuk mengingatkan, mengajarkan dan membimbing anak anak kita untuk melakukan karakter-karakter yang baik , berilah nasihat, berilah contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari, ajaklah anak untuk mempraktekkannya terus menerus, dan pujilah setiap kali mereka berhasil melakukannya. Sementara kita sendiri harus menjadi teladan dan contoh nyata bagi mereka. Apabila kita sendiri sebagai orang tua dan pendidik belum memiliki karakter yang baik maka jangan heran bila anak-anak kita juga sulit untuk dibentuk karakternya. Peribahasa Inggris berkata, “ Your walk talks and your talk talks but your walk talks louder than your talk talks “. Perilaku kita berbicara dan perkataan kita juga berbicara tetapi perilaku kita berbicara lebih keras daripada perkataan kita. Apa yang kita ajarkan dan semua nasihat yang kita berikan menjadi tidak bermakna apabila kita sendiri belum menghidupinya. Marilah kita sendiri mengintrospeksi diri kita dan mengambil sikap untuk terus mau belajar dan bertumbuh dalam karakter kita karena pembentukan karakter adalah proses yang terjadi seumur hidup.
 
Dra. Dewi Indrati Charano, Psi.
Penulis adalah seorang psikolog, melayani di rumah sakit Imanuel Way Halim dan juga penulis buku Character Building serta pembuat program pelajaran karakter di sekolah BPK Penabur.

 

Fasilitas

  • Area Parkir yang luas
  • Food Court
  • Galeri ATM
  • Bakery
  • Ruang Tunggu Keluarga Pasien
  • Taman yang asri
  • Mini market

Hubungi Kami

RS Imanuel Way Halim

Jl. Soekarno Hatta No.1
Bandar Lampung
 
Telp : 0721-704900
Fax : 0721-704807
 

SMS dan Whatsapp center:

  • 081379550011
 
Email:
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Thursday the 16th. Mengasihi dan Melayani
Copyright 2012

©